Rabu, 25 Desember 2019

Ketika Anda Tergiur "Memesan" Pekerjaan Idaman Secara Online

Oleh : Bambang Haryanto

Kemalasan dan kerakusan. Sloth and gluttony. Kedua "dosa besar" itu menurut situs Tech in Asia mampu meledakkan bisnis kuliner sampai 5,2 miliar dollar AS di tahun 2019 di Asia Tenggara.

Biang dari fenomena itu adalah aplikasi super di HP Anda. Bahkan kajian Marketing Outlook 2020 dari Inventure disebutkan kemudahan pesan makanan via online mendorong perilaku "mager lifestyle," gaya hidup malas gerak. 

Karena kini berkat jasa aplikasi super itulah membuat beragam urusan bisa diselesaikan dengan klak-klik tombol di HP kita.

Demikian juga untuk urusan berburu pekerjaan. Di LinkedIn sobat Harpandi Wibowo pernah unggah daftar situs job boards sebanyak 21. Lalu ditambahkan Adi Kesumah jadi 22 situs. 

Melamar kerja via online kiranya cocok untuk kondisi psikologis pemburu kerja, yang merasa rendah diri bila berinteraksi dengan orang lain.Kemudahan lainnya, bisa kirim lamaran ke banyak perusahaan. 

Semua kemudahan itu juga membawa resiko. Email atau CV begitu Anda kirimkan, ibaratnya terancam ditelan lubang hitam (black hole). Anda sebagai pelamar tidak punya kendali atasnya.

Ketika Anda pesan makanan lewat aplikasi di HP Anda, peluang dilayani bisa terjadi dalam hitungan setengah sampai satu jam saja  

Namun ketika Anda "pesan" pekerjaaan idaman lewat aplikasi pula, apa bisa terlayani dalam hitungan jam juga? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar